Hal yang harus dilakukan Mahasiswa Tingkat Akhir Ala C R KHAN

Sudah selesai menyelesaikan tugas akhir? Tapi belum menjalani sidang pendadaran ? Lagi nunggu wisuda juga? Dan tiba-tiba jadi bahan omongan banyak orang karena belum kerja juga? Banyak yang menganggapmu pemalas hanya karena belum bekerja. Padahal, kenyataannya kamu masih dinyatakan sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang menunggu jadwal sidang dan wisuda.

Oke, kali ini aku akan membagikan pengalamanku selama menjadi mahasiswa tingkat akhir (masih menunggu jadwal sidang dan wisuda). Hahhah, niat hati ingin lulus di semester 7 kandas juga, dan akhirnya aku memutuskan untuk daftar sidang di bulan April ini.

Percaya gak kalau aku sering kesal oleh omongan orang (terutama kakak perempuanku) yang suka banget bilang aku pemalas. Katanya begini, "Kuliah udah Sarjana (padahal kan belum dapat gelar ya, hehehe), tapi gak mau kerja. Cari kerja sana!" atau kata tetangga begini, " Loh bukannya Si A itu Sarjana ya, kok kakkanya aja yang kerja. Dia gak mau cari kerja, kan udah lulus (padahal mah belum wisuda)!"

Pasti kalian kesal ketika mendengarnya. Pokoknyam cuman pengen cepat-cepat punya pekerjaan (apa aja yang penting gak diomongin orang. Benar gak?).

Sama hal nya seperti aku, hampir setiap hari selalu disindir soal pekerjaan, atau bahkan disodorin banyak lowongan kerja yang tidak sesaai dengan kualifikasi kita (dibawah standar, padahal kita itu calon sarjana loh). Seandainya ditolak, masih banyak kalimat menyakitkan yang buat aku gak tenang. Risih, pengen cepat-cepat minggat dari rumah (kalau perlu).

Nah, karena risih dengan keadaan, makanya aku cari-cari lowongan pekerjaan di situs lowongan kerja. Selama itu sesuai dengan skill yang kumiliki, langsung tuh apply surat lamaran, sampai itu email penuh sama pesan yang isinya lamaran pekerjaan semua.

Kebetulan, aku punya keinginan mau kerja di lura kota, Yogyakarta. Makanya aku banyak nyari perusahan di Kota Yogyakarta. Alasannya? Yah karena disana kota besar dan terjangkau. Satu lagi ya karena aku udah capek debat terus sama kakak perempuanku. Tapi, selain ke Yogyakarta, aku juga apply lamaran di perusahaan di kotaku. Uhm magang sih, tapi ya lumayan lah buat cari pengalaman dan pengembangan diri.

Then, akhirnya aku mulai wawancara dan magang dah di perusahaan itu. Aku gabung di divisi marketing bareng sama anak magang satu lagi. Hampir tiap hari kita diperkenalkan sama perusahaan secara detail (produk apa yang kita jual, calon klien kita, dan bagaimana cara berkomunikasi dengan calon klien). Dan kita gak pantang menyerah untuk bisa mencapai closing. Tiap hari kita ngehubungin calon klien via telepon, ngomong ngalor ngidul tentang produk yang kita jual.

Yah, namanya juga produk, gak akan semua orang suka. Ada yang ngijinin kita buat demo produk kita, tapi ada juga yang langsung terang-terangan bilang udah punya atau gak mau dengar demo produk kita.

Kecewa? Pasti dong! Berat gak jalaninya? Iya. Tapi gimana hari-hari aku? Aku bahagia kok. Walaupun kakak perempuanku masih suka marah-marah karena katanya masih nyusahin minta antar jemput. Atau masalah yang lainnya. Tapi intinya, "Nikmatin aja prosesnya,syukur-syukur sesuai passion. Tapi kalau enggak ya, jadikan pengalaman di dalam hidup."


NB : Buat kalian yang ngerasain kayak aku, bisa banget ikutin cara aku mengatasi kebosanan dan omongan orang tentang kita dengan apply magang di perusahaan. Pokoknya nikmatin aja prosesnya dulu.


Love,


C R KHAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 MENU CATERING YANG BISA JADI INSPIRASI ACARA KELUARGA

Bisa Tidak Sih Lulusan Non Kependidikan Jadi Guru?

MENCINTA KARENA ALLAH